Article

TemplatePanic: Bye WordPress, Welcome Textpattern! (Indonesian Language)

*LATAR BELAKANG*

Ya, mulai sekarang TemplatePanic akan memakai “Textpattern”:http://www.textpattern.com sebagai script blog, menggantikan “WordPress”:http://www.wordpress.com. Sudah lama saya tertarik dengan Textpattern, tapi saat itu selalu mengalami kesulitan untuk mempelajarinya ha ha… Memang penggunaan WordPress lebih mudah, apalagi bagi pemula seperti saya. Akhirnya setelah belajar cukup lama (karena itu saya “libur” posting selama beberapa hari ini), saya berani beralih ke Textpattern.

Saya telah membaca beberapa pendapat para blogger mengenai perbandingan WordPress dan Textpattern ini. Tapi di sini saya hanya akan menyebutkan keunikan masing-masing menurut pengalaman pribadi saja:

* WordPress lebih mudah dan lebih user friendly dimengerti bagi pemula, sedangkan di Textpattern fitur-fitur yang ada lebih kompleks dan ini mungkin menyebabkan sedikit membingungkan.

* Upload file: Di Textpattern file dapat langsung diupload lewat admin area, sedangkan di WordPress file harus diupload secara manual ke server.

* Di Textpattern, article, link, image, dan file masing-masing bisa diberi kategori secara mudah karena sudah ada fasilitasnya. Di WordPress, bisa, tapi dilakukan secara manual dan rumit.

* Di Textpattern ada fasilitas *logs* dimana kita bisa melihat daftar halaman blog yang dikunjungi, lengkap dengan waktu dan referernya.

* Tampilan *site admin* di Textpattern lebih bersih dan tidak berat. Font size yang digunakan kecil, berbeda dengan WordPress yang besar dan jelas. Sejujurnya ini yang membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Textpattern. Memang banyak blogger yang tidak menyukai Textpattern justru karena kecilnya font size yang dipakai. Itu tergantung masing-masing individu.

* Jumlah default kategori di Textpattern hanya dua. Di WordPress tidak dibatasi.

* WordPress bisa menggunakan kode html untuk format posting yang lebih beragam, sedangkan di Textpattern, selain menggunakan kode html, ada juga “Textile”:http://textism.com/tools/textile/ (semacam kode html tapi lebih sederhana). Saya belum mempunyai banyak pengalaman dengan Textile, tapi saya menyukai kesederhanaannya.

* Cara menginstall plugin di Textpattern lebih mudah daripada WordPress. Di Textpattern, saya hanya perlu mengcopy-pastekan kode yang ada ke suatu area di *admin area* lalu mengaktifkannya. Di WordPress, saya harus mengupload file plugin ke server sebelum kemudian mengaktivate lewat *admin area*.

* Mengedit CSS style di Textpattern lebih gampang karena selain bisa mengedit CSS dengan cara biasa, ada juga fasilitas *Edit in CSS editor* yang rapi dan enak dilihat.

* Mengubah-ubah theme/template di WordPress lebih mudah, tinggal klik template yang diinginkan dan tampilan template akan langsung berubah.

*LANGKAH-LANGKAH PERUBAHAN*

Langkah pertama yang saya lakukan untuk mempersiapkan Textpattern sebagai pengganti WordPress adalah membuat tampilan semirip mungkin dengan template yang lama. Untuk itu saya memakai theme “andreas08_TXP dari Andreas Viklund”:http://andreasviklund.com/. Karena memakai theme ini, saya jadi punya ide untuk membuat tampilan halaman muka blog ini terbagi menjadi 2 kategori: *blogger template* (semua template Blogger yang bisa didownload), dan *blog* (yang berisi semua postingan selain blogger template). Dengan cara ini maka saya selalu yakin bahwa postingan blogger template akan selalu muncul di halaman depan tanpa takut tergeser oleh update-update di kategori blog.

Berikutnya yang harus saya lakukan adalah menambah fasilitas *adjust/control font size by user* dari “kussatz.com”:http://kussatz.com/javascript/font_size_controls.html seperti yang anda lihat di Navigation Link (Increase and Decrease Font Size). Saya menyukai tampilan default dengan font size kecil. Tapi saya juga ingin memudahkan user untuk memperbesar ukuran font sesuai keinginan mereka. Memang belum sempurna. Saya masih mencari cara untuk membuat tombol *Reset Font*.

Sewaktu masih menggunakan WordPress, yang paling saya sukai adalah halaman archives di mana dengan menggunakan plugin, halaman archive saya bisa menampilkan hanya judul posting, di tambah kemampuan “Expand All Months” dan “Return To Collapsed View”. Dengan Textpattern, tanpa plugin, saya bisa menampilkan halaman archive dengan beragam format, meskipun tidak ada fasilitas “Expand All Months” dan “Return To Collapsed View”.

Sesungguhnya hanya satu plugin yang saya butuhkan di Textpattern yaitu untuk menampilkan *tag cloud*. Sewaktu masih menggunakan WordPress saya tidak menggunakan tag tapi kategori saja. Sedangkan di Textpattern saya menggunakan baik kategori dan tag. “Kategori” di sini saya pakai untuk membagi postingan di TemplatePanic menjadi 2 bagian besar: blog dan blogger template. Sedangkan tag saya gunakan untuk pengganti kategori pada umumnya. Saya memakai plugin tru_tags dari “truist.com”:http://www.truist.com/blog/493/trutags-a-tagging-plugin-for-textpattern.

*KENANG-KENANGAN*

Postingan di bawah ini hanya merupakan “kenang-kenangan” terhadap tampilan TemplatePanic yang lama. Yang tidak ada sekarang adalah halaman *About* karena langsung saya integrasikan di halaman depan.

!images/12.jpg!

This is the old version of “About Page”:

TemplatePanic was born in June 5th, 2006. TemplatePanic is dedicated to provide free Blogger templates for “Blogger”:http://www.blogger.com Blogger user.

I prefer clean and simple theme, so I use “Blue Horizon theme”:http://www.kaushalsheth.com/ to make this TemplatePanic theme. I made some changes like resizing the header, the colors, adding column from 2 to 3, modifying the Archives Page, and other little stuffs.

Thanks to Tetsuo for designing the header image and logo for TemplatePanic. Love you so much!